Senin, 31 Oktober 2011

Ciri-ciri Guru Yang Baik dalam Mengelola Pembelajaran

Ciri-ciri Guru Yang Baik dalam Mengelola Pembelajaran

 
 
 
 
 
 
i
 
Quantcast
Mengajar yang baik bukan sekedar persoalan teknik-teknik dan metodologi belajar saja. Untuk menjaga disiplin kelas guru sering bertindak otoriter, menjauhi siswa, bersikap dengan itu menjauhi siswa, bersikap dingin itu menyembunyikanrasa takut kalau dianggap lemah. Nasehat yang sering diberikan misalnya agar guru bertindak keras pada saat permulaan.
Ada beberapa mitos pengajaran yang telah berlaku beberapa generasi, yaitu :
1. Guru harus bersikap tenang tak berlebih-lebihan dan dingin
menghadapi situasi, tidak boleh kehilangan akal, marah sekali atau
menunjukkan kegembiraan yang berlebihan. Dia harus bersikap netral
dalam segala masalah dan tidak menunjukkan pendapat pribadinya
2. Guru harus dapat menyukai siswanya secara adil. Ia tidak boleh membenci dan memarahi siswanya
3. Guru harus memberlakukan siswanya secara sama
4. Guru harus mampu menyembunyikan perasaannya meskipun terluka hatinya, terutama di depan siswanya yang masih muda
5. Guru diperlukan oleh siswanya karena siswanya belum dapat bekerja sendiri
6. Guru harus dapat menjawab semua pertanyaan yang disampaikan oleh siswanya
Hal yang memberikan pengertian salah tentang guru, sehingga guru
menghindarkan situasi ini dengan tidak mau mengakui ketidaktahuannya.
Sesungguhnya guru adalah mahkluk biasa, guru sejati bukanlah mahkluk
yang berbeda dengan siswanya. Ia harus dapat berpartisipasi di dalam
semua kegiatan yang dilakukan oleh siswanya dan yang dapat
mengembangkan rasa persahabatan secara pribadi dengan siswanya dan
tidak perlu merasa kehilangan kehormatan karenanya. Rasa takut dan
was-was dalam keadaan tertentu adalah hal biasa.
Menurut Combs, dkk, dalam Soemanto Wasty (1998), bahwa ciri-ciri guru yang baik adalah :
1. Guru yang mempunyai anggapan bahwa orang lain itu mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah mereka sendiri dengan baik
2. Guru yang melihat bahwa orang lain mempunyai sifat ramah dan bersahabat dan bersifat ingin berkembang
3. Guru cenderung melihat orang lain sebagai orang yang sepatutnya dihargai
4. Guru yang melihat orang-orang dan perilaku mereka pada dasarnya
berkembang dari dalam; jadi bukan merupakan produk dari
peristiwa-peristiwa eksternal yang dibentuk dan yang digerakkan. Dia
melihat orang-orang itu mempunyai kreatifitas dan dinamika; jadi bukan
orang yang pasif atau lamban
5. Guru yang melihat orang lain itu dapat memenuhi dan meningkatkan dirinya; bukan menghalangi, apalagi mengancam
Prof. Dr. Saroj Buasri (1970) berpandangan bahwa guru-guru yang baik hendaknya mempunyai tiga kualitas besar, yaitu:
1. Guru yang baik harus mengajar dengan baik. Pengajaran yang baik
berasal dari pengetahuan tentang teknik-teknik pengajaran yang sifatnya
ilmiah. Ada komitmen untuk mempersiapkan bahan-bahan belajar dan
pengakuan atas perlunya memadukan moralitas dengan pengajaran
2. Guru baik harus terus belajar dan melakukan penelitian untuk pengembangan dan pengetahuannya
3. Guru-guru yang baik harus membantu siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, untuk membantu orang atau masyarakat yang memerlukannya.

1 komentar:

DISKUSI DISINI